2 November 1992 aku dilahirkan kemuka bumi ini dengan perjuangan keras ibuku. Suara tangis ku menggelegar didalam ruang bersalin, kehadiranku didunia ini disambut dengan senyum puas dari para dokter dan tentu saja ibuku. Tetapi sedikit berbeda keadaanku pada saat lahir, biasanya pada detik-detik sebelum melahirkan dan pada saat melahirkan ada sesosok ayah yang menemani ibuku untuk melahirkan ku, tetapi ini tidak terjadi padaku. Ya, ayahku memang sudah tiada beberapa bulan sebelum aku lahir, 22 mei 1992 tepatnya sehari setelah kakak pertamaku berulang tahun.
Aku tidak pernah tau bagaimana rasanya mempunyai sesosok ayah dan memang tidak akan mungkin pernah, bahkan aku tidak tahu secara pasti apa penyebabnya ayahku meninggal, aku juga tidak pernah menanyakan hal ini kepada ibuku dengan serius karana aku tahu jika aku menanyakan hal ini hanya akan membuat ibuku sedih, hanya akan mengingatkan ibuku pada sesosok suami yang sudah hampir 19 tahun tiada. Aku tahu ibuku sangat mencintai ayahku, karna ibuku tidak pernah menikah dengan orang lain setelah ayahku meninggal. Bahkan ibuku rela menghidupi aku dan kedua kakaku seorang diri, aku sangat bangga menjadi salah satu anak dari orang tua yang rela menghidupi keluargaku seorang diri. Aku tidak tahu cara menunjukan rasa sayangku pada ibuku, mungkin dengan menulis kalian bisa menilai seberapa besar sayangku pada ibuku.
Namun pada cerita ini aku tidak bercerita tentang keluarga ku atau ayahku, tetapi aku akan bercerita tentang hidupku.
Yaa memang kehidupanku berjalan biasa - biasa aja, tidak seperti layaknya seorang anak presiden atau anak pejabat serta mentri. tapi dari kehidupan yang biasa - biasa saja bisa menjadi sangat luar biasa apabila kita dapat menikmati hidup ini. Tidak perlu dengan cara yang sulit , hanya dengan mengikuti alur hidup kita sudah bisa menikmati hidup ini, dan tidak perlu mempersulit atau memperbesar masalah yang sepele. Alangkah bahagianya jika kita menikmati hidup ini, itu adalah hal yang sangat luar biasa melebihi apapun.
Aku tidak pernah merasa menyesal berada didalam keluarga ini, bahkan aku sangat bersyukur bisa berada didalam keluarga ini. Apabila aku mempunyai masalah aku bisa langsung bercerita kepada ibuku apapun masalahnya, meskipun ibuku tidak selalu memberikan solusi tetapi aku cukup puas dengan respon ibuku ketika aku bercerita mengenai masalahku. Beliau hanya memandang ku dengan muka serius lalu setelah aku selesai bercerita beliau mengelus kepalaku sambil mengeluarkan kata - kata bijaknya dengan senyum indahnya. Saat - saat seperti inilah yang aku tunggu - tunggu.
Suatu ketika aku pernah merasa suka kepada seorang wanita, aku tidak mengerti perasaan apa yang aku alami ini karna aku belum pernah merasakan hal ini sebelumnya. Aku pikir perasaan ini akan hilang begitu saja, tetapi yang ada perasaan ini tumbuh semakin besar layaknya seseorang yang baru dilahirkan dan mulai tumbuh dewasa. Lalu aku bercerita kepada ibuku, dengan muka malu - malu aku menghampiri ibuku dan memulai bercerita. "eh ade, ko mukanya merah malu - malu gitu?" ibuku bertanya kepadaku, belum aku menjawab ibuku sudah melontarkan pertanyaan lagi "kamu lagi suka sama orang ya?" aku hanya bisa terdiam mendengar pertanyaan ibuku yang kedua kalinya, "i... iya mah" kata itu terucap begitu saja dari mulutku lalu ibuku tertawa terbahak - bahak mendengar jawaban dari mulutku apalagi setelah melihat ekspresi muka ku yang pada saat itu berubahmenjadi berwarna merah padam. "kamu itu masih kecil dee, belajar dulu yang beneeer, sekolah yang beneeer jangan males - malees" keluarlah kata - kata bijak ibuku, ya memang pada saat itu aku masih duduk dibangku sekolah dasar. Mungkin yang aku rasakan pada saat itu adalah cinta - cintaan atau sering dibilang dengan sebutan cinta monyet. Lucu sekali jika aku mengingat kejadian pada waktu itu, ya mungkin apa yang aku rasakan, kalian rasakan juga pada waktu kalian masih duduk dibangku sekolah dasar.
Namun sekitar kurang lebih 6 tahun, aku sudah memasuki jenjang SMA pada saat ini.
Aku merasakan hal yang sama seperti pada saat aku duduk dibangku sekolah dasar. Tetapi ini berbeda dengan apa yang aku alami sebelumnya, yaa memang aku belum terlalu mengenali sosok wanita ini. Kami hanya berkenalan melalui MSN, itupun karna aku salah sapa yang aku kira temanku, temanku memiliki nama yg sama dengan wanita ini. Mungkin ini adalah sebuah takdir dari tuhan yang harus aku syukuri, 18 - 11 - 2008 itu adalah hari keberuntunganku disepanjang jalan hidupku. Karna pada saat hari itu aku bisa memiliki wanita yang aku inginkan, aku tidak pernah memandang dari segi materi atau sebagainya tatapi aku sangat senang karna wanita ini nisa menerimaku apa adanya. Aku sangat berterima kasih dengan wanita ini, aku bisa merasakan rasa cinta layaknya aku mencintai ibuku layaknya menyayangi ibuku. "i really really love you" mugnkin itu adalah kata - kata yang pantas buat dia, aku memang bukan lelaki romantis karna aku tidak romantis dan tidak bisa menjadi romantis.
"Jadilah orang yang penuh kejutan de, tidak perlu menjadi orang yang romantis tapi jadilah orang yang penuh dengan kejutan" itu adalah kata - kata yang ditujukan ibuku kepada ku dan aku menerapkannya didalam kehidupanku sehari - hari. Dengan memberikan sebuah kejutan kita akan membuat orang - orang yang berada disekitar kita senang, tidak perlu terlau sering memberi kejutan, itu akan menjadi hal yang biasa saja jika kita terlalu sering memberi kejutan kepada siapapun. Buatlah orang yang berada disekitar kita merasa nyaman, itu adalah hal yang harus dilakukan agar kita bisa memulai menikmati hidup ini.
Bercerita tentang kehidupan seseorang memang tidak akan pernah selesai baik orang tersebut masih hidup atau sudah tiada. Ini bukanlah curhat atau cerita sejenisnya tapi ini adalah sebuah pengalaman yang sudah aku alami yang ingin aku ceritakan kepada kalian.
enjoy your live, thank you..
*Big hug*
BalasHapus